Kesehatan Dapat Terganggu Akibat Pencemaran Tanah

 

https://workamerica.co/wp-content/uploads/2020/05/contoh-pencemaran-tanah.jpg

Tanah  merupakan  bagian penting  dalam  kehidupan  makhluk hidup  di  muka  bumi.  Memang   ada tumbuhan  dan  hewan  yang  hidup  di  laut,  tetapi sebagian  besar  dari  makanan  kita  berasal  dari permukaan    tanah.    Oleh    sebab    itu,    sudah menjadi   kewajiban   kita   menjaga   kelestarian tanah     sehingga     tetap     dapat     mendukung kehidupan   di   muka   bumi   ini.  

Pencemaran tanah merupakan kondisi di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Polusi tanah biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair, bahan kimia industry, atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, zat kimia, atau air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah dan tidak memenuhi syarat/peraturan (illegal dumping).

Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Tinja,   deterjen,   oli   bekas,   cat,   adalah limbah    cair    rumah    tangga;    peresapannya kedalam  tanah  akan  merusak  kandungan  air tanah    dan    zat    kimia    yang    terkandung    di dalamnya  dapat  membunuh  mikroorganisme  di dalam    tanah,    inilah    salah    satunya    yang disebutkan sebagai pencemaran tanah.

 

Penggunaan pupuk anorganik, pestisida, dan insektisida membuat banyak organisme tanah seperti serangga dan hewan kecil tewas, dan hewan yang lebih besar yang memakan hewan kecil (seperti dalam rantai makanan) juga dirugikan. Pada akhirnya, residu dan sisa racun tersebut tercuci oleh hujan dan dari waktu ke waktu, mereka akan berakhir badan air dan menyebabkan pencemaran air. Pestisida yang ada di tanah dan air akan terserap melalui akar dan menetap dalam batang daun serta buah tanaman. Metabolisme kimia dari pestisida mempengaruhi kecepatan racun dan pencemar masuk dalam tanaman

Tanah pertanian yang tercemar dapat ditandai dengan menurunya kesuburan tanah, hal ini disebabkan karena beberapa hal antara lain hilangnya atau musnahnya sejenis cendawan yang disebut mikoriza. Beberapa mikroba tanah mampu menghasilkan hormon tanaman yang dapat merangsang pertum-buhan tanaman. Hormon yang dihasilkan oleh mikroba akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih cepat atau lebih besar.

Dampak akibat pencemaran tanah

o   Kesehatan

Timbal dapat menyebabkan kerusakan otak dan gangguan ginjal. Adapun bahaya penyakit lain yang dapat ditimbulkan adalah gangguan pada saraf otot, sakit kepala, iritasi mata, ruam kulit.

o   Ekosistem

Perubahan metabolism dari mikroorganisme yang dapat memusnahkan spesies dan perubahan metabolism tanaman yang dapat menurunkan hasil panen.

Upaya pencegahan

o   Sampah organic yang dapat membususk/diuraikan oleh mikrooraniskme dapat dilakukan dengan mengukur sampah dalam tanah Secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah menjadi kompos/pupuk

o   Sampah organic yang tidak dapat membususk/diuraikan oleh mikrooraniskme dapat dilakukan dengan nmembakar sampah seperti plastic dan serat. Samaph yang tidak dapat dibakar maka dipotong kecil-kecil.

o   Limbah yang mengandung logam berat dilakukan proses pemurnian sebelum dibuang ke sungai.



Daftar Pustaka:

Sutanto, Rachman. "Pencemaran tanah dan air tanah oleh pestisida dan cara menanggulanginya." Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 7.1 (2001): 9-15. View of DAMPAK PENCEMARAN TANAH DAN LANGKAH PENCEGAHAN (ejurnalunsam.id)

Supriatna, Supriatna, Sondang Siahaan, and Indah Restiaty. "Pencemaran tanah oleh pestisida di perkebunan sayur Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi (Studi keberadaan jamur makroza dan cacing tanah)." Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 21.1 (2021): 460-466. Pencemaran Tanah Oleh Pestisida Di Perkebunan Sayur Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi (Studi Keberadaan Jamur Makroza dan Cacing Tanah) | Supriatna | Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi (unbari.ac.id)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebakaran Hutan Untuk Perluasan Tanah?